Jumat, 07 November 2014

mereka bilang kita keluarga

Satu lagi pelajaran hidup yg berharga yg aku dapatkan. Ketika kita merasa lemah, dan berada di titik terendah hidup kita mngkn kita berharap akan ada seseorang entah itu teman, sahabat, keluarga yg akan mendukung kita. Mereka, aku anggap sebagai teman yg skr paling dekat denganku menjadi partner kerjaku selama ini. Susah senang pernah kita alami bersama. Setidaknya mereka tau baik buruknya aku.Tapi ketika aku merasa lemah dan berada di titik terendah dalam hidupku, merasa putus asa dan lelah untuk menjalani semuanya, mereka seakan tak mengerti dan banyak menuntut banyak hal dari ku. Bukankah teman itu saling mengingatkan? Apa benar jika kita salah harus diingatkan dengan sindiran-sindiran halus ataupun kasar? Apa itu caranya seorang teman untuk mengingatkan kita? Aku sadar, aku tak sekuat kalian. Dan tidak semua yg aku lakukan itu benar. Aku hanya butuh waktu untuk kembali bangkit dan bisa menjadi partner kerja kalian lg. Yaah sekarang aku sadar, setiap orang punya masalahnya masing-masing. Urusanku urusanku dan urusanmu urusanmu. Tidak semua orang akn mengerti apa yg kita alami.Yang penting sekarang adalah bagaimana sikap kita menghadapi masalah dan berdamai dengan orang-orang di sekitar kita dgn mslh yg ada. Ada benarnya untuk tidak menghiraukan apa kata orang terhadapmu karena hanya dirimu lah sendiri yg mengerti bagaimana kamu. Dengarkan mereka jika itu bisa membuat km lebih baik dan jgn dengarkan mereka jika itu hanya akan membuat mu lbh terpuruk. Harus bangkit, tidak ada salahnya untuk meminta maaf dan just believe in your self. Semangat!

1 komentar: